Astronot India Kembali Membuktikan Kebenaran Ucapan Neil Armstrong Tentang KOTA BERCAHAYA

Written By Ella on Jumat, 18 November 2011 | 14.35




 


Sebuah pesan pendek tersebar tentang kabar masuk Islamnya Sunita Williams, astronot wanita India pertama yang pergi ke bulan pada 2 Juli 2007 lalu.





Berita
menghebohkan ini bukanlah yang pertama, sebelumnya astronot asal
Amerika Serikat Neil Armstrong juga menyatakan dirinya masuk Islam
sekembali dari bulan. Apakah ini berita bohong? Yang jelas pihak NON
MUSLIM sangat tidak suka dengan pemberitaan ini. Lalu disebarlah kabar,
bahwa ini berita bohong.




Perlu
diketahui, Sunita Williams adalah seorang astronot kelahiran Ohio 19
September 1965 dari orang tua berketurunan India-Slovenia. Menikah
dengan Michael J. William, seorang Polisi Federal di Oregon, USA.
Sebagai astronot pertama India, dia memegang rekor perjalanan luar
angkasa untuk wanita: berada diluar angkasa terlama (195 hari), dan
berjalan diluar angkasa (29 jam, 17 menit).





Dalam
perjalanannya ke bulan, Sunita William melihat fenomena yang aneh saat
pandangannya menuju ke bumi. Ketika bagian bumi lainnya nampak gelap,
ternyata ada sebagian kecil bumi yang nampak terang yaitu MAKKAH dan MADINAH.


 





Sunita mengatakan, dari atas seluruh
permukaan bumi diselimuti kegelapan, namun betapa terkejutnya ketika
dengan bantuan teleskop, ada dua tempat yang sangat berbeda, yaitu
Makkah dan Madinah. Kedua tempat itu nampak terang dibandingkan dengan
tempat-tempat lainnya dibelahan bumi. Masya Allah, Laa Quwwata Illa
Billaah.





Selain
itu, fenomena lain yang ditangkapnya adalah saat gelombang suara dari
bumi tidak mampu merambah luar angkasa, dia ternyata bisa menangkap
suara Adzan. Apakah ini suatu keanehan, atau merupakan suatu jalan dari
Allah untuk menunjukkan sisi-sisi kebenaran kepada sang Astronout?
Dikabarkan setelah peristiwa ini, Sunita Williams memeluk agama Islam.





Puluhan
tahun yang lampau, tepatnya tahun 1870, Neil Amstrong pernah mengalami
hal serupa saat mendaratkan kakinya di bulan. Dikabarkan saat itu dia
mendengar sebuah suara yang dikemudian hari ia mengenalinya sebagai
SUARA ADZAN





Tepatnya
saat Neil diundang seminar di Universitas Kairo, Mesir. Di saat dia
menyampaikan makalahnya, saat adzan berkumandang menunjukkan waktu
shalat, moderator menghentikan presentasinya untuk mendengarkan adzan.
Dan Neil berseru, “Ini dia suara yang pertama kali aku dengar saat
mendarat di bulan.”





Setelah
itu, Neil Amstrong menemui salah satu profesor di universitas itu. Dia
ingin tahu banyak tentang Islam. Dan tidak lama setelah itu, dia pun
menjadi muallaf. Pemberitaan masuk Islamnya Neil Armstrong dan Sunita William belakangan menjadi polemik di masyarakat.





Tetapi
bagi kita umat muslim, tidak perlu seorang Neil Armstrong untuk
meyakinkan diri kita bahwa agama Islam adalah benar. Jika kita yakin
berada di agama yang lurus, maka yakinlah bahwa hal itu benar. Kita
tidak perlu menggunakan nama besar Neil Armstrong untuk membenarkan
agama kita. Percayalah, nama MUHAMMAD SAW sudah cukup besar buat
kita dan dunia. Terlepas benar atau tidaknya Sunita William atau Neil
Armstrong masuk Islam sepulang dari bulan, kita berharap Allah Swt
memberi hidayah kepadanya.





Bagaimanapun
juga para missionaris (NON MUSLIM) sangat tidak suka dengan pemberitaan
ini. Padahal jika Allah menghendaki, ihwal terdengarnya suara azan di
bulan, bukanlah suatu hil yang mustahal ataupun hal yang mustahil. Bisa
saja terjadi. Dan Media Barat selamanya tidak akan pernah memberitakan
hal-hal yang dianggap bisa "MENGGUNCANGKAN UMATNYA", bukan hanya di AS,
tapi juga seluruh dunia.




Dan
sekali lagi sejarah membuktikan bahwa sekalipun Islam dituduh sebagai
"agama orang bodoh", "agama kampungan", "agama rendahan", "agama orang
miskin", atau apapun tuduhannya, tetap saja orang yang berbondong2
mengikutinya rata rata berasal dari orang2 cerdas, orang yang tidak
sekedar BERAKAL tetapi juga MEMPERGUNAKAN AKALNYA. Subhanallah, walhamdu
lillah, wa la ilaha illallah,  Wallahu akbar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
berita unik