Bahaya dan Hukum Imunisasi

Written By Ella on Kamis, 24 November 2011 | 04.43









Imunisasi adalah
pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan
"sesuatu" ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata
imun yang berarti kebal atau resisten.






Imunisasi terhadap suatu
penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit
itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan
imunisasi lainnya. Intinya kalau memang imunisasi betul betul
diperlukan, mengapa tidak memasukkan ribuan jenis virus tadi yg telah
dilemahkan??


 


Dalam logika Islam, mencegah penyakit adalah bukan dengan cara
memasukkan setiap varian virus baru yang dilemahkan, tapi dengan cara
meningkatkan kemampuan alami tubuh untuk membuat antibodi.



Intinya
adalah kita harus memakan makanan yang halal & thayyib, kembali
pada yang natural, jangan banyak memakan makanan 'sintetis'. Madu,
kurma, dan segala macam herbal dengan proporsi yang cukup sebenarnya
sangat memadai untuk mencegah penyakit.






Perhatikan sabda Rasulullah saw
berikut : “ Sesungguhnya Allah swt telah menurunkan penyakit dan
menurunkan obat, serta menyediakan obat bagi setiap penyakit, maka
berobatlah, dan jangan berobat dengan sesuatu yang haram. “ (HR Abu
Daud)






Bandingkan dengan pertanyaan
sahabat ketika ia bertanya kepada Rosulullah saw tentang obat yang
berasal dari khomr, maka Rosulullah saw menjawab : “ Sesungguhnya ia (
khomr tersebut ) bukanlah obat, akan tetapi penyakit. “ ( HR Muslim )






Atsar Ibnu Mas’ud ra,
bahwasanya ia berkata : “ Sesungguhnya Allah tidaklah menjadikan
kesembuhan kamu di dalam sesuatu yang diharamkan.” ( Riwayat Bukhari )









Fakta-fakta mengejutkan sekaligus mengerikan dalam sebagian besar vaksin anak yang harus Anda ketahui.


1. Beberapa vaksin mengandung racun seperti air raksa (merkuri), almunium dan formalin


2.
Di tahun 1998, Pemerintah Perancis menghentikan program vaksinasi
berbasis sekolah yang memberikan vaksin Hepatitis B kepada anak-anak
usia sekolah karena kasus multiple-sklerosis telah dikaitkan dengan
vaksin tersebut dan lebih dari 600 kasus imunitas dan persyarafan telah
dilaporkan.


3. Beberapa vaksin dibuat menggunakan bahan yang berasal dari jaringan manusia dari janin yang digugurkan.


4. Kebanyakan negara mewajibkan bahwa saat anak berusia 5 tahun, ia sudah harus menerima 33 dosis dari 10 vaksin.


5. Para dokter hanya melaporkan kurang dari 10 persen kejadian buruk yang berkaitan dengan vaksinasi dan/atau sesudah vaksinasi.







Selain itu salah satu isu keamanan yang sering diabaikan adalah bahan-bahan tambahan yang terdapat dalam vaksin sebagai berikut:






Alumunium


Logam
ini ditambahkan ke dalam vaksin dalam bentuk gel atau garam sebagai
pendorong terbentuknya antibodi. Alumunium telah dikenal sebagai
penyebab kejang, penyakit alzheimer, kerusakan otak dan dimensia
(pikun). Logam ini biasanya digunakan pada vaksin-vaksin DPT, DaPT dan
Hepatitis B.






Benzetonium Khlorida


Benzetonium
adalah bahan pengawet dan belum dievaluasi keamanannya untuk
dikonsumsi oleh manusia. Biasa digunakan sebagai campuran vaksin
anthrax terutama diberikan kepada para personil militer.






Etilen Glikol


Biasa digunakan sebagai bahan utama produk antibeku dan digunakan sebagai pengawet vaksin DaPT, polio, Hib dan Hepatitis B.






Formaldehid


Bahan
kimia yang terkenal sebagai zat karsinogenik (penyebab kanker) yang
biasanya digunakan dalam proses pengawetan mayat, fungisida/insektisida,
bahan peledak dan pewarna kain.






Selain beracun, menurut Sir
Graham S. Wilson pengarang buku The Hazards of Immunization formalin
tidak mamadai sebagai pembunuh kuman sehingga maksud penggunaannya
sebagai penonaktif kuman dalam vaksin menjadi tidak berfungsi dengan
baik.






Akibatnya adalah kuman yang seharusnya dilemahkan dalam vaksin tersebut malah menguat dan menginfeksi penggunanya.






Gelatin


Bahan
yang dikenal sebagai alergen (bahan pemicu alergi) ini banyak
ditemukan dalam vaksin cacar air atau MMR. Bagi kaum Muslim, gelatin
menimbulkan isu tambahan karena biasanya bahan dasarnya berasal dari
babi.






Glutamat


Bahan
yang digunakan dalam vaksin sebagai penstabil terhadap panas, cahaya
dan kondisi lingkungan lainnya. Bahan ini banyak dikenal sebagai
penyebab reaksi buruk kesehatan dan ditemukan pada vaksin varicella.






Neomisin


Antibiotik
ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan kuman di dalam biakan vaksin.
Neomisin menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang dan sering
ditemukan dalam vaksin MMR dan polio.






Fenol


Bahan
yang berbahan dasar tar batu bara yang biasanya digunakan dalam
produksi bahan pewarna non makanan, pembasmi kuman, plastik, bahan
pengawet dan germisida.






Pada dosis tertentu, bahan ini
sangat beracun dan lebih bersifat membahayakan daripada merangsang
sistem kekebalan tubuh sehingga menjadi berlawanan dengan tujuan utama
pembuatan vaksin. Fenol digunakan untuk pembuatan beberapa vaksin
termasuk vaksin tifoid.






Streptomisin


Antibiotik ini dikenal menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang dan biasa ditemukan dalam vaksin polio.






Timerosal/Merkuri


Bahan
yang sangat beracun yang selama beberapa puluh tahun digunakan pada
hampir seluruh vaksin yang ada di pasaran. Padahal timerosal/merkuri
adalah salah satu bahan kimia yang bertanggung jawab atas tragedi
Minamata di Jepang yang menyebabkan lahirnya bayi-bayi yang cacat fisik
dan mentalnya.






Berikut ini adalah beberapa kerusakan yang disebabkan keracunan merkuri:






1. Otak bayi masih mengalami perkembangan yang cepat dan merkuri bisa merusak sel otak secara menetap.


2.
Sistem kekebalan tubuh bayi masih belum berkembang secara penuh
sehingga bayi tidak mempunyai kemampuan melawan serangan benda asing
(bakteri, virus dan racun lingkungan) secara benar.


3.
Kemampuan tubuh bayi untuk membuang racun dari tubuhnya melalui hati
belum berkembang sepenuhnya sehingga zat-zat berbahaya cenderung menetap
di dalam tubuhnya seperti merkuri, formalin dan alumunium.


4.
Penghambat darah-otak (selaput yang berada di antara darah yang
beredar di tubuh dengan otak yang berfungsi bahan-bahan berbahaya
mencapai otak) belum mampu menghalangi racun yang bisa merusak otak.












Gejala keracunan merkuri yang paling umum antara lain adalah:


1. Perubahan suasana hati dan kepribadian, termasuk mudah marah dan malu


2. Hilangnya sensasi dan masalah penglihatan serius


3. Ketulian dan kecenderungan kesulitan berkomunikasi karenanya


4. Kelemahan otot dan tidak adanya koordinasi tubuh yang baik


5. Hilangnya/lemahnya ingatan


6. Tremor/gemetaran


7. Belum lagi fakta-fakta tersembunyi dan sengaja ditutupi terkait vaksinasi yang berbahaya dengan MENINGKATNYA KASUS AUTISME






Ajaib, kasus autisme ternyata memiliki kemiripan dengan gejala-gejala keracunan merkuri yang banyak digunakan dalam vaksin.






Hal yang menarik lainnya untuk
kita di Indonesia yang sedang gencar-gencarnya melakukan vaksinasi
polio melalui mulut (oral/dimakan) adalah fakta bahwa sejak tahun 2000
Sentra Pengendalian Penyakit Amerika Serikat justru sudah menghentikan
vaksin oral dan digantikan dengan suntikan.






Mengapa? Karena vaksinasi polio
oral terbukti menimbulkan sampai 10 kasus polio per tahun dan dituding
menyebabkan gangguan serius pada sistem pencernaan terutama
penyumbatan usus!






Lantas mengapa
informasi-informasi tersebut cenderung tidak pernah terpublikasikan
secara luas? Alasannya tentu saja sederhana sekali:
.............................................UANG. Benar, Bisnis produksi dan penjualan vaksin bernilai milyaran dollar Amerika Serikat per tahun!








Selain itu banyak sekali
bukti-bukti yang kemudian dibungkam yang menelusuri bahwa ternyata
penyakit-penyakit saat ini seperti HIV/AIDS, DBD (demam berdarah), flu
burung, dsb adalah konspirasi senjata biologi yang sengaja dikembangkan
yang kemudian dilepaskan ke komunitas sehingga mendorong kebutuhan
akan obat dan vaksin penyakit-penyakit tersebut. Hal ini pernah
dikemukakan oleh mantan menteri kesehatan RI






Lalu Bagaimana KONSEP IMUNISASI Yang Betul Betul Halal itu :






1. Berikan asupan nutrisi atau
zat gizi atau makanan tertentu yang memaksimalkan pemeliharaan sistem
imun (kekebalan tubuh manusia.)






2. Hindari asupan nutrisi atau zat gizi atau makanan tertentu yang menurunkan kerja sistem kekebalan tubuh manusia.






3. Tidak memberikan vaksinasi yang mengandung Toksin/Racun bahan berbahaya yang menjadi ancaman kesehatan manusia.


a. Kimiawi Sintetis


b. Logam Berat (Heavy Metal)


c. Hasil Metaboit parsial


d. Toksin Bakteri


e. Komponen dinding sel






4. Tidak memberikan vaksinasi dan obat-obatan yang mengandung bahan yang haram secara syari’at.


a. Alkohol dan turunannya, yang bersifat seperti alkohol, yaitu yang apabila dikonsumsi secara banyak akan memabukkan.


b. Tidak mengandung Darah, daging Babi, dan hewan yang ketika disembelih tidak menyebutkan nama Allah.


c. Tidak daging yang diharamkan menurut syari’at, contoh: Binatang Buas, Bertaring, bangkai dll.


d. Tidak dikembangbiakkan di dalam darah hewan apapun, daging babi, dan di dalam makhluk hidup yang diharamkan menurut syari’at.






5. Biasakan untuk mengkonsumsi menu makanan sehari-hari yang bersifat membangun sistem kekebalan tubuh manusia.






6. Biasakan untuk tidak mengkonsumsi menu makanan sehari-hari yang bersifat menurunkan sistem kekebalan tubuh manusia. 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
berita unik